Saturday, January 7, 2012

COMPARISON: TASIK AND GARUT








Keduanya berada di arah Timur Bandung dan juga arah Barat dari Camis dan Jawa Tengah.

Kedua kabupaten juga berbagi plat nomor kendaraan bermotor, yakni Z. Bersama dengan mereka, ada Ciamis dan Sumedang.

Garut dan Tasik juga bertetangga. Untuk pergi ke Tasikmalaya dari Garut. Anda bisa memakai jalur Nagreg di Utara atau lewat Singaparna di jalur Selatannya.

Jalur yang umum dipakai pemudik ke Jateng dari Bandung lewat Nagreg, dari sana anda bisa menuju Tasikmalaya. Sepanjang jalan anda akan melewati Limbangan, Cioray yang berkelok-kelok, pasar Malangbong, masuk Tasik di daerah Gentong yang curam dengan sisi-sisi jalan yang rawan longsor yang kini telah dibeton besar, lalu Rajapolah. Sebelum jembatan Rajapolah, terdapat plang lalu lintas: jalan lurus untuk pergi ke Ciamis dan Jawa tengah, ambil kiri untuk pergi ke Tasikmalaya.
Dari sana sekitar 30 km atau kurang, akan anda dapati kota Tasikmalaya. Melintasi beberapa perlintasan kereta api, ada 3 kali perlintasan atau lebih. Melewati kawasan Pontren Suryalaya yang terkenal sampai Internasionil. Di daerah Pamoyanan ada sebuah pemandian air panas, selain sekian banyak restoran dari mulai Liwet Pak Asep Stroberi sampai rumah makan Minang, banyak berjejer.


Jalur satunya, yang juga umum dipakai untuk dilintasi ke Tasik dan Garut ada di selatan kota Garut. Dari jalur ini, anda akan dapati jalan yang berkelok-kelok, sama saja dengan Nagreg. Tapi volume kendaraan relatif lebih sepi. Pom bensin dan rumah makan serta pasar-pasar pun agaknya jauh lebih sedikit dibanding jalur via Malangbong yang ramai. Di jalur ini tidak seperti jalur Malangbong - Gentong yang banyak dilintasi truk-truk bermuatan besar dan bis-bis berukuran besar, kendaraan yang melintasi jalur Singaparna kebanyakan berukuran relatif sedang. Di jalur ini yang akan anda temui diantaranya: pemandangan sawah berbukit yang hijau, beberapa pedagang duren, salak, dan talas, Gardu Induk PLN Garut,  Kampung Naga yang tersohor dan sering dikunjungi wisatawan, Kawasan Singaparna yang ditandai sebuah pasar, Polres Tasik, sebuah bundaran dengan hiasan besar lafadz Allah berukusan 3m. Dari Singaparna ada kawasan wisata Curug Ciparay. Dari situ selain jalur ke Tasik juga ada jalur ke Cipatujah.

DI TASIKMALAYA, KOTANYA GAK ADA DELMAN

Itu sepengetahuan saya. Gak kaya di Garut, daerah kota seperti Tarogong, jl. Pembangunan, Jl. Pramuka, lapang Kerkhof {(yang artinya makam belakang gereja) yang ada video mesum anak SMPnya disana} hampir seluruh kawasan Garut penuh delman, kereta kuda, dokar, atau keretek sama saja.

SATU HAL LAGI YANG AGAK NYA ANEH DAN UNIK DI TASIK, BECAKNYA LEBIH PENDEK

Dibandiingkan becak Bogor, Cianjur, Purwakarta, Bandung, Garut, Ciamis. Lihat saja: kecil dan pendek. Edi mungkin iya sebutan Jawanya.



POSITIVE THINGS (+)

Di Garut, beberapa hal menyenangkan diantaranya: ada kawasan Cipanas yang sarat pemandian air panas. Banyak kawasan belanja untuk oleh-oleh, dari Chocodot, rupa-rupa dodol, sampai kerajinan kulit. Kalau anda punya banyak waktu luang, anda bisa jelajahi tempat-tempat ini: Papandayan, kawah Drajad, atau pantai Santolo, Ranca Buaya, dan Sayang Heulang. Di pusat kotanya pun ada Alun-alun yang rindang dan ramai kawanan muda-mudi maupun keluarga. Masih banyak lagi destinasi wisata di Kota Intan, Garut atau Swiss van Java. Sepulang dari Garut ke arah Bandung, anda boleh lintasi jalur lingkar Nagreg yang dibuka Lebaran 2010, ditutup untuk renovasi dan kini selalu dibuka terus.

Di Tasik, berhubung baru sekali saya datangi. Berikut hal positifnya, Kota Tasik tampak lebih sejuk rindang. Jalanan Tasikmalaya seperti KHZ Mustafa serupa jalan-jalan di Bandung, ramai pasar, macet namun sejuk dan lebih bersih dari Mall Garut, atau pasar-pasar Garut yang panas dan dikotori kuda. Ada beberapa plang sangat agamis disini seperti di Cianjur saja agaknya atau Banjar, mungkin. Di jalan ada plang berlafadz Allahu Akbar. Banyak penjual Es Doger As seharga 3000. Kawasan wisata Tasik, tak banyak saya ketahui selain Galunggung dan Kampung Naga. Selain itu saya yakin masih banyak destinasi wisata dan belanja yang menarik di Tasik.



NEGATIVE THINGS (-)

Hal menyebalkan di Garut itu pengemudi angkutan kota, elf dan delman yang buat emosi pengguna jalan lain. Juga kawanan remaja bermotor ugal-ugalan yang kadang muncul. Bus-bus, truk dan elf sepanjang jalan kadang melaju pelan karena tanjakan atau naik turun muatan. Seringkali keluarkan gas pekat. Padahal hawa sejuk alam Garut sudah segar, jadi bau. Seringkali juga kebut melajunya hingga sangat membahayakan. Selain itu, seringkali, konon kendaraan berplat nomor selain Z dapat diskriminasi tarif parkir.

Jarak yang lebih jauh ketimbang Garut, menempatkan Tasik -barangkali- bukan jadi destinasi wisata warga kota lain



TRIVIALS


Konon menurut seorang profesor ilmu sosial, Garut dinama julukani Kota Intan, sehubungan kotoran kuda yang mengkristal. Iya, berhubung emangnya ada tambang intan apa di Garut, selain intan taik kuda?! -haha, kidding ^^-

Paris van Java adalah Bandung. Keduanya modis serta rapi dan banyak ditanami bunga (dulu mungkin, sekarang juga, beberapa) selain itu juga banyak kisah Romansa di Paris dan Bandung (ambil contoh Pak B J Habibie dan (Alm) Bu Ainun, dan banyak lagi, intinya Bandung & Paris kota yang cantik. Sedangkan Garut ??!! Swiss van Java! Itu bukan kota! tapi negara! Harusnya Garut negara yang merdeka, kalau mau disebut begitu. Pantasah ada Negara Islam dan menteri-menterinya di pedalaman Garut sana. btw, Swiss terkenal sebagai tempat pegunungan yang indah. Tidak jauh dengan Garut. Hanya saja Garut punya Cipanas dan banyak kotoran kuda.

Dalam pelajaran Sejarah di Sekolak Dasar, diajarkan perjuangan pahlawan Nasional, KH Zainal Mustofa melawan Belanda di daerah Singaparna. Itu daerah Tasik, nama beliau pun diabadikan sebagai sebuah nama jalan raya di kota Tasikmalaya.

Pada lambang kedua kabupaten (Garut dan Tasik) sama-sama terdapat gambar gunung. Tampak lebih banyak gunung pada lambang Garut, sedangkan gambar Gunung pada lambang Tasik tampak asimetris.

Saya lebih akrab pada Garut, selain karena lebih dekat dari kota Bandung, juga teman saya asal Garut jauh lebih banyak dari teman asal Tasik. Agaknya populasi Garut memang melebihi Tasik.

Seperti laiknya kota-kota priangan, mojang-mojang atau gadis dua kota ini manis, kalem, cantik, bohay, walau tidak sedikit yang berkerudung. Kebanyakan modis dan tidak terlalu norak.

No comments:

Post a Comment

komentari dengan santun dan hati