Thursday, February 2, 2012

______ CIMAHI RIWAYAT MU 1997

Sore itu hari Senin. Iring-iringan di jalan-jalan di tempat tinggal saya ramai sekali. Ternyata Golkar tengah kampanye. Beberapa mobil ditempeli stiker. Di cat kuning.

Besoknya hari Selasa. Giliran partai bintang, P3 berkampanye. Sama ramainya, namun kali ini warna atribut pada mobil-mobil kampanye, bendera serta kaos simpatisan semua berwarna hijau. Dengan gambar bintang, mencerminkan sila Satu dari Pancasila yang Agung.

Rabunya, simpatisan PDI yang berkampanye. Berarak, berkeliling kota dengan iring-iringan mobil dan motor dan bendera. Semua berwarna merah dan dilambangkan kepala Banteng, pencerminan sila 4 Pancasila Indonesia barangkali.

Ketiga partai Indonesia itu sama-sama mendengkan nyanyian yang sama:

Colok-colok xxx, Nu dicolok xxx, Nu meunang xxx!!!!

Cuma itu yang saya ingat. Pasti ada yel-yel lain, tapi saya lupa. Saat itu saya masih SD, maka tak bisa untuk menyolok alias mencoblos partai pilihan, yang mana orang-orang pilihan partai pilihan yang pastinya sudah bayar untuk biaya kampanye dll nantinya akan jadi anggota DPR yang terhormat.
Orang-orang parlemen itu lah yang nantinya memilih dan mengangkat Presiden RI atau RI 1.


Bapak Pembangunan Indonesia adalah Pak Harto. Pecahan uang tertinggi pun, 50.000 menggunakan potretnya di salah satu sisinya. Soeharto (alm.) benar-benar jadi presiden yang dianggap cukup adil, buktinya harga bahan pokok terjangkau, tidak banyak masalah sosial menyeruak, Negeri aman tentrem, bahkan ukir prestasi dengan IPTN wapres Habibie dan perusahaan mobil Timor. IPTN manufakturi N-250 a.k.a si Gatotkaca dan CN-235. Perusahaan yang adanya di Bandung itu dianggap sangat berprestasi.

No comments:

Post a Comment

komentari dengan santun dan hati